Donor Darah, Kerjasama Laziskaf Edi Mancoro dengan PMI Kota Salatiga

EM Pers, Gedangan- Laziskaf Edi Mancoro bekerjasama dengan PMI Kota Salatiga selenggarakan donor darah. Kegiatan yang disponsori oleh Extra Joss ini dilaksanakan di Aula Utama Gedung Mahfudz Ridwan, Sabtu (17/08/2019).

Sebagai makhluk sosial, bentuk dari pen-tasarruf-an bukan hanya melalui harta, tenaga, dan pikiran. Pen-tasarruf-an juga dapat dilakukan dengan donor darah, dengan melakukan donor darah kita dapat menunjukkan kepedulian terhadap sesama manusia.

“Program Lembaga Laziskaf sendiri termasuk pen-tasarruf-an dalam bidang kesehatan, terutama di lingkungan santri Edi Mancoro agar dapat mendekatkan santri untuk bersedekah tidak hanya melalui harta berupa uang saja, akan tetapi darah merupakaan harta berhargaa yang sangat bermanfaat bagi orang lain”, ungkap Tsamara selaku Direktur Laziskaf Edi Mancoro.

Faizin, salah satu santri putra yang sedang melakukan donor darah.

Hal tersebut sejalan dengan ungkapan Malikha selaku Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kota Salatiga, “Manfaat kegiatan sosial kemanusiaan ini sangatlah banyak, baik buat diri sendiri maupun untuk orang lain,” jelasnya.

Kegiatan ini bersifat umum, tidak hanya santri saja, masyarakat pun turut berpartisipasi mendonorkan darahnya. Dimulai pukul 08.00 dan diakhiri pukul 10.00 WIB pendonor darah mencapai 79 orang, 39 orang diantaranya berhasil mendonorkan darahnya, sedangkan sisanya tidak mendapat izin untuk mendonorkan darah dikarenakan beberapa faktor.

Setiap bulannya PMI Kota Salatiga membutuhkan sekitar 800 kantong darah. Kerjasama antar dua instansi ini diharapkan menjadi salah satu jalan untuk menambah penyediaan  stok darah di Bank Darah, yang mana akan disalurkan ke Rumah Sakit wilayah Salatiga dan sekitarnya.

“Donor darah itu penting untuk stok penyediaan di Bank Darah, setiap bulan PMI Salatiga membutuhkan sekitar 800 kantong darah, darah tersebut kemudian disetorkan pada tiga Rumah Sakit besar di Salatiga yakni RSUD Salatiga, RS DKT, RS Paru, dan klinik-klinik kesehatan  wilayah kota Salatiga untuk ditransfusikan pada orang-orang yang membutuhkan,” ungkap Malikha. Selain itu, para pendonor juga diperbolehkan untuk melakukan pemeriksaan empat penyakit menular secara gratis salah satunya penyakit hepatitis-B.

Dikarenakan kegiatan ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, Tsamara pun berpesan agar jangan pernah  takut untuk memulai dan bergerak. Seperti mengadakan kegiatan bakti sosial, selain menumbuhkan rasa peduli, hal tersebut dapat mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya dalam meningkatkan rasa nasionalisme kaum muda. (KBS/TBF)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *